Harga Emas: Antara Tantangan dan Peluang

peluang harga emas

JurnalForex.com - Pasar keuangan global terus mengalami gejolak pada pekan lalu, dengan harga emas bergerak dalam kisaran yang cenderung stabil namun masih mencari arah yang jelas.

Harga emas tetap beberapa level di bawah garis MA 100, menunjukkan ketidakpastian yang terus menghantui pasar. Bagaimana kinerja harga emas dalam beberapa waktu terakhir dan apa yang dapat diharapkan dari pasar logam mulia ini?

Pada akhir perdagangan minggu lalu, harga emas berjangka mengalami kenaikan tipis, dengan catatan kenaikan mingguan yang moderat.

Investor dengan cermat mengawasi laporan pekerjaan bulan Juli, yang memainkan peran penting dalam menentukan arah kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed) AS.

Dengan lonjakan harga emas sebesar 0,8% dalam seminggu, pertanyaan mendasar pun muncul: Mampukah harga emas kembali mencapai angka $2.000 per ons dalam bulan ini?

harga emas hari ini

Selama beberapa waktu terakhir, harga emas telah mengalami fluktuasi yang signifikan. Setelah rebound dari penurunan tajam menuju level dukungan $1924, harga emas naik ke level $1946 per ons. 

Namun, sentimen pasar tetap bergantung pada faktor-faktor eksternal seperti kebijakan moneter, data pekerjaan, dan performa indeks pasar keuangan.

Namun, tidak hanya harga emas yang menjadi sorotan, namun juga harga perak yang menjadi saudara kandungnya. Harga perak tetap berada di bawah $24 per ons, dengan penurunan mingguan sebesar 3,29%.

Performa tahun ini juga menunjukkan penurunan sebesar 2%. Kinerja harga logam putih ini sejalan dengan pengaruh dari angka pekerjaan AS terbaru.

Menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), ekonomi AS menambahkan 187.000 pekerjaan baru di bulan Juli, meskipun lebih rendah dari proyeksi awal sekitar 200.000 pekerjaan baru. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,5%, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja tetap stabil. 

Penghasilan rata-rata per jam juga mengalami sedikit perubahan, dengan pertumbuhan bulanan sebesar 0,4% dan pertumbuhan tahunan sebesar 4,4%. Semua data ini memicu spekulasi mengenai apakah Fed akan meningkatkan suku bunga dalam pertemuan mendatang.

Selain faktor-faktor ekonomi AS, pergerakan suku bunga juga berperan dalam mempengaruhi harga emas. Imbal hasil Treasury AS menunjukkan penurunan, yang secara langsung mempengaruhi minat investor terhadap emas sebagai aset safe-haven.

Harga emas memiliki keterkaitan yang kuat dengan perubahan suku bunga karena hal ini dapat memengaruhi biaya peluang memegang aset emas.

Faktor lain yang turut memainkan peran adalah nilai tukar Dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY) mengalami penurunan mingguan sebesar 0,2%, yang berdampak positif terhadap komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas.

Harga yang lebih rendah bagi emas menjadi peluang bagi investor asing untuk membeli komoditas ini.

Dalam analisis teknis, terlihat bahwa harga emas masih berada beberapa level di bawah garis MA 100, menunjukkan tren sideways yang belum jelas.

Dalam jangka pendek, ada potensi penembusan bearish dengan target sekitar $1.923 atau bahkan lebih rendah di $1.913 per ons. Di sisi positif, potensi kenaikan bisa terjadi dengan target sekitar $1.942 atau bahkan lebih tinggi di $1.955 per ons.

Namun, dalam jangka panjang, harga emas menunjukkan formasi bearish yang mengindikasikan bias bearish yang signifikan. Ada potensi penurunan lebih lanjut ke kisaran $1.892 atau bahkan lebih rendah ke $1.852 per ons.

Namun, kenaikan juga masih mungkin terjadi dengan target sekitar $1.980 atau bahkan lebih tinggi di $2.025 per ons.

Pasar logam mulia tetap menjadi fokus utama bagi investor, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan pergerakan pasar keuangan yang dinamis.

Sementara harga emas masih mencari arah yang jelas, ada peluang dan risiko yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar. Kesimpulannya, pasar emas tetap menjadi tempat yang menarik untuk diikuti dan dianalisis dalam waktu mendatang.

Posting Komentar untuk "Harga Emas: Antara Tantangan dan Peluang"