Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator Dengan Benar

Cara Membaca grafik indikator stochastic oscillator perlu dilakukan dengan benar. Pemahaman yang terlalu dangkal bisa mengakibatkan kesalahan dalam membaca indikator ini. Seorang trader perlu memahami kerangka berpikir dengan benar agar bisa menggunakan indikator stochastic oscillator secara tepat.

membaca indikator; membaca stochastic oscillator, menggunakan indikator stochastic oscillator

JurnalForex.com - Secara sepintas indikator ini sangat mudah untuk dipahami, karena untuk membaca indikator stochastic oscillator tidak perlu menggunakan pengetahuan khusus. Secara awam orang akan bisa melihat dimana harus membuka posisi buy atau sell.

Indikator ini memiliki 2 nilai variabel yang memiliki peranan penting yaitu %K dan %D. Nilai %K diperoleh dari persentase perbandingan antara selisih harga pembukaan terhadap harga terendah dengan harga tertinggi terhadap harga terendah dalam periode tertentu. Sedangkan untuk nila %D diperoleh dari nila SMA dari harga %K. Secara default biasanya indikator ini sudah di setting dengan angka %K=5 dan %D=3.

stochastic

Fungsi Indikator Stochastic Oscillator Dalam Trading Forex.

Secara umum indikator ini dipakai untuk mendeteksi area jenuh jual dan jenuh beli. Melalui level batas atas dan batas bawah sinyal dari indikator stochastic oscillator dipakai untuk melakukan buy ketika berada di level bawah dan melakukan sell ketika di level atas.

Menurut kebiasaan umun nilai level ideal untuk batas bawah dan batas atas sendiri adalah 20 dan 80. Untuk level tengah sendiri dipakai ukuran 50 untuk membaca bobot dari pergerakan harga setelah berada di bawah level 50 atau di atas level 50.

Kesalahan Dalam Membaca Indikator Oscillator.

Untuk memaksimalkan sinyal yang lebih valid trader biasanya akan melakukan setting pada nila %K dan %D tersebut. Namun dari beberapa perilaku trader tersebut mereka akan mencari angka yang paling tepat untuk mendeteksi secara cepat perpotongan %K dan %D disesuaikan dengan proses pembalikan pada candlestick. Hal ini biasanya dilakukan pada timeframe yang kecil seperti M15 atau M30 dengan harapan memberikan sinyal dengan cepat sehingga trader tersebut tidak ketinggalan momen untuk melakukan buy atau sell.

Pola pikir seperti ini sebetulnya kurang tepat, karena secara umum indikator dalam trading forex termasuk stochastic oscillator adalah hasil perbandingan rara-rata dari data yang sudah terjadi dalam kurun waktu tertentu. Sehingga dengan timeframe yang lebih pendek maka data yang dikumpulkan juga semakin sedikit sehingga sangat riskan sekali terjadi data invalid atau noise dalam mengambil kesimpulan hasil.

Oleh sebab itu sebaiknya pemakaian indikator stochastic oscillator dipakai pada timeframe H1 ke atas agar memberikan sinyal yang lebih valid. Indikator ini tergolong indikator yang sangat sensitif karena lebih cepat memberikan sinyal overbought atau oversold dibandingkan indikator oscillator lainnya.

Sifat sensitif ini bisa menjadi pisau bermata dua, kadang memberikan keuntungan namun kadang juga bisa memberikan sinyal yang palsu.

Oleh sebab itu dalam praktek trading, indikator stochastic ini harus dipadukan dengan oscillator lainnya seperti MACD atau RSI untuk memberikan sinyal yang lebih jelas sehingga tidak terjadi kesalahan dalam membaca indikator tersebut.

Cara Umum Menggunakan Indikator Stochastic Oscillator.

Secara umum indikator stochastic oscillator dipakai untuk melakukan buy ketika telah terjadi oversold yang ditunjukkan dengan indikator stochastic telah memasuki di bawah level 20. Begitu juga sinyal sell ditunjukkan dengan indikator stochastic telah memasuki diatas level 80 sebagai tanda overbought.

Namun dalam prakteknya, seorang trader akan mencari perpotongan sedini mungkin untuk masuk pasar. Padahal dalam posisi ideal untuk melakukan sell adalah ketika grafik stochastic oscillator telah keluar dari level 80 dan melakukan buy ketika sudah keluar dari level 20 sebagai indikasi telah berlalunya level overbought maupun oversold.

Kalau dilihat dari contoh gambar diatas sebetulnya juga memperlihatkan bahwa indikator ini sering memberikan sinyal area jenuh jual dan beli pada posisi koreksi sehingga poin untuk masuk dan keluar pasar terkadang sangat cepat dengan pergerakan poin yang pendek.

Untuk memaksimalkan indikator stochastic ini, sebaiknya digabung dengan indikator oscillator lainnya agar area jenuh beli atau jenuh jual tersebut betul-betul menjadi moment pembalikan arah tidak hanya sebatas koreksi pendek yang terkadang memberikan sinyal palsu.

Dengan menggabungkan area support dan resistance tentu saja akan memberikan hasil yang lebih valid dengan mengetahui level-level pembalikan arah.

Kesalahan sinyal yang diberikan oleh indikator stochastic kebanyakan diakibatkan karena setting %D dan %K yang telalu pendek serta digunakan pada timeframe yang sangat pendek.

Itu tadi beberapa catatan singkat bagaimana membaca dan mempergunakan indikator stochastic oscillator dengan benar agar lebih memberikan hasil yang lebih baik dan konsisten dalam meraih profit dalam trading forex. Dengan banyak berlatih dan mempelajari segala seluk beluk indikator tentu saja akan meberikan pengetahuan serta tehnik trading yang lebih baik.