Indikator Moving Average Sebagai Dasar Trading Forex
Indikator Moving Average biasa digunakan sebagai alat trading forex khususnya untuk melihat pergerakan arah trend. Cara untuk menggunakan indikator ini cukup mudah dan simpel, Anda bisa melihat arah pergerakan hanya dengan melihat melalui posisi antar indikator moving average pada periode yang berbeda.
Dalam kegiatan trading forex, setiap trader berusaha menganalisis pergerakan harga secara teknikal dengan berbagai macam indikator, salah satunya adalah indikator moving average. Indikator ini adalah indikator trend yang berasal dari rata-rata pergerakan harga pada beberapa periode sebelumnya. Meskipun indikator ini bersifat lambat, namun banyak trader senang memakai indikator moving average karena sifatnya yang mudah untuk dipelajari dan digunakan dalam melihat arah pergerakan harga.
Untuk mendalami indikator moving average ini, maka pada kesempatan kali ini kita akan mencoba melihat pergerakan harga AUDUSD timeframe D1 (Gambar 1) dengan kacamata indikator eksponensial moving average 8 dan 21:
Dasar Trading Forex Menggunakan Indikator Moving Average
Dari gambar 1 saya melihat beberapa hal menarik yang bisa diambil sebagai pelajaran yaitu:
- Ketika EMA 21 diatas EMA 8 maka harga dalam kecenderungan turun, begitu juga sebaliknya ketika EMA 8 diatas EMA 21 harga dalam kecenderungan naik. Kondisi ini adalah keadaan baku yang akan terlihat dari perpaduan dua moving average ini. Indikator ini akan mengalami kondisi yang sama meskipun dipakai untuk semua pasangan mata uang. <[p>
- Ketika jarak antara EMA 8 dan 21 cukup lebar maka kekuatan trend lebih besar dan harga bergerak lebih jauh mengikuti trendnya. Kondisi ini akan diperkuat apabila muncul berita ekonomi yang sesuai dengan arah trend yang sedang terjadi. Kenapa demikian, karena secara psikologi orang akan mengikuti arah trend yang sedang berlangsung, sehingga apabila muncul berita yang mendukung arah trend maka kekuatan market akan semakin kuat untuk bergerak mengikuti trendnya.
- Dalam kondisi sideway, indikator Moving Average kurang bekerja secara efektif. Kelemahan dari indikator ini adalah apabila market sedang dalam kondisi sideways, secara psikologi market sedang melakukan konsolidasi dan menunggu momentum pergerakan yang lebih dalam baik itu downtrend maupun uptrend. Kondisi ini akan membuat sinyal trading yang kurang valid karena terjadi perpotongan moving average yang sangat berdekatan sehingga trader akan kesulitan untuk mengidentifikasi arah trend
Dalam mengambil momen trading, sebagian trader akan menunggu momen perpotongan EMA 8 dan 21 sebagai sinyal pembalikan arah. Hal tersebut akan mempermudah trader dalam membaca sinyal kapan sebaiknya melakukan BUY dan kapan melakukan SELL.
Kalau kita lihat pada gambar 2, ketika terjadi perpotongan antara EMA 8 dan 21 harga bergerak naik dan terkoreksi turun ke arah support yang tadinya resistance. Ketika harga tidak berhasil menembus support tersebut maka itulah momen yang baik untuk melakukan posisi buy serperti pada keterangan gambar.
Untuk posisi stop loss bisa diletakan pada harga terendah pada candlestick sebelumnya sebelum indikator EMA tersebut berpotongan. Sedangkan untuk target sendiri bisa mengambil posisi 1:1 atau sama jaraknya antar harga open posisi dengan harga stop loss.
Pada momen-momen tertentu ketika indikator EMA 8 dan 21 berpotongan, harga justru naik dengan cepat tanpa melakukan koreksi. Hal ini biasanya terjadi apabila muncul berita-berita yang berdampak tinggi terhadap pasangan mata uang tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut bisa ditambah dengan indikator oscillator agar mempermudah membaca kekuatan pasar serta mengetahui area jenuh jual maupun jenuh beli.
Dalam praktek lain, indikator moving average tidak hanya berfungsi sebagai pembaca arah trend, namun ia juga berfungsi sebagai area support dan resistance dinamis. Biasanya trader akan mengambil perioade yang besar seperti periode 50 maupun 100.
Ketika harga mendekati area tersebut maka biasanya harga akan terpantul kembali melawan arah trend saat itu. Maka situasi tersebut menunjukkan bahwa area tersebut merupakan support atau resistance dinamis yang dibentuk oleh moving average tersebut. Namun apabila harga berahasil menembusnya maka ada kemungkinan harga akan bergerak lebih jauh karena telah terjadi break out terhadap support atau resistance dinamisnya.
JurnalForex.com – Trading forex memang memiliki banyak cara serta teknik yang bermacam-macam. Namun dari semuanya itu yang paling penting adalah bagaimana kita secara nyaman dan rasional menggunakan indikator yang ada. Indiator moving average adalah salah satu indikator simple baik dalam penggunaannya maupun dalam perhitungannya. Dengan perpotongan dua indikator MA pada periode yang berbeda sudah bisa memberikan sinyal untuk mengambil posisi BUY atau SELL.
Tetapi poin penting yang tidak bisa ditinggalkan dalam kasus penggunaan indikator Moving average ini adalah mencari momen yang tepat untuk melakukan buy atau sell. Karena sifatnya yang legging maka indikator ini bergerak lebih lambat daripada trend yang sedang berlangsung. Jadi kesabaran serta ketelitian perlu ditekankan sekali dalam menggunakan indikator ini.
Menunggu memang sesuatu yang membosankan, namun memang begitulah pekerjaan seorang trader yang baik. Ia akan selalu setia menunggu momen yang memiliki kemungkinan bagus untuk melakukan aksi jual atau beli. Apabila kesabaran itu tidak ada dalam diri seorang trader maka akan sangat sulit untuk melakukan trading khususnya dalam menggunakan indikator ini.
Kembali lagi pada sifatnya yang legging, harga akan lebih dulu bergerak setelah itu baru indikator moving average membentuk formasinya. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam membaca indikator ini. Ada beberapa kasus, harga seolah-oleh bergerak cepat dan kita takut untuk ketinggalan momen, maka kadang tanpa berfikir panjang kita melakukan buy atau sell tanpa melihat formasi moving average saat itu. Padahal kondisi ideal kita melalukan aski jual atau beli adalah setelah indikator tersebut saling berpotongan.
Untuk itu bagi kita yang baru belajar dalam trading forex, sebaiknya memperhatikan betul-betul dalam memakai indikator moving average ini. Kita harus membiasakan diri serta mencatat setiap kondisi trading kita dalam sebuah catatan atau jurnal forex agar bisa melengkapi sistem trading kita.
Dalam penggunaannya indikator moving average sebagai support dan resistance dinamis, biasanya akan memberikan sinyal yang lebih valid apabila digabungkan dengan teori supplay and demand atau formasi-formasi price action yang terbentuk melalui candlestick yang kita gunakan.
Dengan kondisi price action terntentu akan memberikan sinyal yang lebih jelas apakah support atau resistance yang dihasilkan oleh moving average tersebut akan mampu tertembus atau justru akan bergerak berlawanan arah dari trend sebelumnya.
Kita sebagai pemula kembali lagi ditugaskan untuk selalu mencatat setiap kondisi yang ada, sehingga bisa belajar dari pengalaman yang ada. Dengan pengalaman itulah kita akan menjadi seorang trader yang lebih baik dari waktu ke waktu.