Risiko Investasi Properti yang Patut Kamu Ketahui

risiko investasi properti

JurnalForex.com - Investasi adalah upaya penanaman modal oleh perusahaan atau perorangan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di kemudian hari. Modal bisa berupa uang, aset berharga atau sumber daya lainnya. saat ini ada beberapa investasi yang banyak diminati seperti saham atau obligasi, emas dan properti.

Investasi di bidang properti merupakan investasi yang sangat menggiurkan karena keuntungannya yang sangat menjanjikan. Banyak investor yang menanamkan modalnya untuk bisnis properti agar terhindar dari "gerusan" inflasi. Namun, selain itu risiko investasi properti juga ada, karena setiap investasi pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Berbagai Keuntungan Investasi Properti

Investasi properti tergolong sangat digemari baik oleh para investor pemula maupun yang sudah lama. Hal ini dikarenakan investasi ini sangat potensial menghasilkan banyak keuntungan. Namun, untuk mendapatkan keuntungan maksimal para pemula sebaiknya mempelajari dulu cara investasi properti untuk pemula sebelum memulai investasi.

Lalu, apa saja keuntungan dari investasi properti? Kita simak penjelasannya berikut ini.

Hasil Investasi Properti Cenderung Positif

Umumnya investasi properti memiliki imbal hasil yang selalu positif. Properti dalam bentuk tanah atau bangunan memiliki kecenderungan peningkatan harga dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan ketersediaan lahan semakin menipis sedangkan kebutuhan hunian semakin meningkat dengan pesatnya pertambahan jumlah penduduk.

Jika kita bisa mengelola investasi properti dengan baik, maka keuntungan yang didapat semakin bagus. Sebagai contoh, kita membeli bangunan kemudian memperbaikinya dan menjual dengan harga yang lebih mahal.

Terlebih lagi apabila investasi ini dilakukan dalam jangka panjang kita bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Pilihlah lokasi yang strategis agar properti mudah dijual kembali.

Bisa Dijadikan Sumber Pendapatan Pasif

Seperti yang sudah kita bahas, bahwa untuk mendapatkan keuntungan berlipat-lipat investasi properti harus dilakukan dalam jangka panjang. Namun, sambil menunggu kenaikan harga properti, kita masih bisa mendapatkan keuntungan dari properti tersebut.

Kita bisa menyewakan properti yang kita miliki, dengan demikian kita mendapatkan pasif income dan tetap memiliki aset tersebut.

Dapat Menggunakan Modal Pihak Lain Dan Dijadikan Jaminan

Saat kita ingin membeli sebuah properti tetapi belum memiliki cukup uang bank bisa membiayai properti yang kita inginkan. Misalnya, jika kita ingin membeli sebuah properti, kita cukup membayar 30% dari harga properti tersebut.

Sisa pembayaran akan dipinjamkan bank dengan jaminan properti tersebut. Namun, tentu saja faktor penghasilan kita perlu diperhatikan apakah mampu atau tidak untuk menyelesaikan pinjaman tersebut.

Jika sedang membutuhkan tambahan modal usaha, status kepemilikan properti bisa membantu kita untuk mendapatkan modal tersebut. Pasalnya bank atau lembaga perkreditan lainnya memberikan prioritas pinjaman kepada mereka yang memiliki jaminan sertifikat properti.

Dan umumnya jaminan berupa sertifikat tanah atau bangunan mempunyai nilai lebih tinggi dibanding jaminan lain.

Berbentuk Fisik

Investasi properti memiliki bentuk yang wujudnya dapat dilihat dengan jelas. Berbeda dengan investasi saham yang memiliki bukti kepemilikan hanya berupa secarik kertas.

Secarik kertas tersebut bisa saja tidak berarti lagi apabila terjadi sesuatu. Investasi dengan fisik yang terlihat, lebih digemari karena investor lebih tenang dengan adanya kejelasan fisik.

Tahan Ancaman Inflasi

Dulu membeli rumah adalah untuk memenuhi kebutuhan primer. Namun, sekarang membeli rumah atau sebuah properti menjadi salah satu cara untuk menjaga investasi agar tidak "tergerus" inflasi.

Hal ini disebabkan karena kenaikan harga properti jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan inflasi setiap tahunnya. Sehingga laju inflasi tidak begitu berpengaruh terhadap investasi properti.

Beberapa Risiko Dalam Investasi Properti

Segala kemungkinan bisa terjadi dalam sebuah investasi, termasuk investasi properti. Jika perhitungan investasi properti dilakukan dengan baik pasti akan mendapat keuntungan yang memuaskan.

Namun, jika gagal mengantisipasi sesuatu yang tidak kita ketahui maka kita akan menghadapi risiko investasi yang tidak kita inginkan. Berikut adalah beberapa risiko dalam investasi properti.

Investasi Padat Modal Dan Biaya Transaksi Tinggi

Investasi properti bisa dikatakan sebagai investasi padat modal. Padat modal di sini artinya dibutuhkan modal yang besar untuk mendapatkan hasil yang semakin besar pula.

Ditambah lagi biaya transaksi yang cukup tinggi, seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Biaya tersebut berupa pajak yang harus dikeluarkan oleh investor saat transaksi jual beli.

Kurang Likuiditas Menjadi Risiko Investasi Properti

Keuntungan dalam sebuah investasi akan semakin naik apabila likuiditasnya naik. Karena semakin likuid sebuah investasi akan semakin mudah dijual atau ditukar dengan uang.

Dan salah satu kelemahan investasi properti yang paling banyak menjadi masalah bagi para investor adalah kurang likuid.

Butuh waktu lama untuk membeli properti yang sesuai dengan yang kita inginkan, begitu pula dengan menjualnya.

Untuk melakukan transaksi jual beli properti dibutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan ada yang sampai bertahun-tahun sehingga investasi ini bersifat tidak likuid. Sehingga berdampak pada mengendapnya uang atau modal investasi dalam jangka waktu yang lama. 

Properti Sulit Dijual

Tidak semua properti mudah untuk dijual karena adanya banyak faktor yang mempengaruhi. Beberapa hal yang bisa menjadi kendala dalam penjualan properti seperti lokasi dan harga properti menjadi faktor utama.

Lokasi yang tidak strategis dan harga yang terlalu mahal bisa menyebabkan properti yang kita miliki sulit untuk dijual. Maka, sebaiknya kita harus jeli dan melakukan survei lokasi sebelum membeli sebuah properti.

Harus Mengeluarkan Biaya Untuk Perawatan Properti

Sulitnya mencari penyewa yang sesuai menyebabkan rumah kosong dalam jangka lama yang bisa menyebabkan rumah tidak terawat sehingga cepat rusak. Alih-alih kita mendapatkan pendapatan pasif dari hasil sewa, justru kita harus mengeluarkan tambahan biaya untuk merawat properti yang kita miliki.

Hal ini termasuk salah satu risiko investasi properti yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum memilih properti untuk investasi.

Risiko Hancur Bila Terjadi Bencana Alam

Dibandingkan dengan investasi lain seperti emas dan saham, investasi properti memiliki resiko rusak dan hancur saat terjadi bencana alam. Tidak ada yang tahu kapan bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor dan banjir terjadi, yang berpotensi menyebabkan kerusakan properti.

Maka kita harus siap dengan risiko investasi properti yang satu ini saat kita memutuskan untuk berinvestasi di bidang properti.

Regulasi Pemerintah

Dalam melaksanakan sebuah investasi properti peraturan pemerintah harus dipatuhi, hal ini sangat penting karena berkaitan dengan perizinan pendirian properti.

Menjadi sebuah masalah besar, apabila kita terlanjur berinvestasi untuk membangun properti skala besar dan terhadang perizinan pemerintah. Risiko seperti penggusuran lahan bisa terjadi apabila kita mengabaikan regulasi pemerintah.

Demikian tadi ulasan mengenai keuntungan dan risiko investasi properti, yang bisa kita jadikan pertimbangan untuk memulai investasi di bidang properti.

Pada dasarnya semua investasi itu memiliki kelebihan dan kekurangan, hanya saja terdapat perbedaan cara untuk mengembangkan investasi. Jika kita cerdas dan menggunakan strategi investasi properti yang tepat maka keuntungan maksimal akan kita dapatkan dan bisa meminimalkan risiko.

Posting Komentar untuk "Risiko Investasi Properti yang Patut Kamu Ketahui"