Cara Menghitung Periode Candlestick Dalam Metatrader

Cara Menghitung Periode Candlestick - Langkah pertama untuk memahami grafik harga dalam trading forex.

JurnalForex.com - Periode Candlestick adalah waktu yang dibutuhkan untuk membentuk 1 Candlestick. Banyak trader pemula yang mungkin masih bingung tentang perbedaan setiap Candlestick dari beberapa time frame.

Sehingga untuk memahami arti bentuk Candlestick dalam beberapa periode akan menjadi sulit dan membingungkan.

Cara untuk menghitung periode sebuah Candlestick dalam metatrader memang mudah jika kamu sudah memahami dengan benar.

Biasanya orang memakai periode ini untuk menentukan kekuatan market dan potensi pergerakan di periode berikutnya.

Oke sobat sekalian!

Dalam kesempatan ini, kami akan mencoba untuk menjelaskan periode ini dengan sederhana. Sehingga kamu bisa dengan mudah untuk memahami.

Pembahasan ini sangat menarik terutama bagi pemula yang lagi mencoba untuk memahami bentuk Candlestick. Selain itu bagaimana kita memanfaatkan momen bentuk Candlestick dalam trading forex.

Gambar Candlestick

Tahap awal yang perlu  kamu pahami sebelum mempelajari lebih jauh tentang cara menghitung Candlestick adalah tahu tentang gambar grafik.

Ada tiga macam grafik dalam metatrader yaitu: garis, bar, dan Candlestick.

Khusus untuk Candlestick ada ciri khas khusus serta data yang bisa kita pakai untuk membaca kekuatan market.

Untuk melihat data tersebut coba perhatikan gambar Candlestick di bawah ini:

contoh-gambar-Candlestick

Sekarang perhatikan gambar Candlestick time frame Daily di atas.

Dari gambar tersebut menjelaskan bahwa dalam satu hari (24 jam) akan terbentuk 1 Candlestick dengan 4 data utama yaitu harga pembukaan, harga tertinggi, harga penutupan, dan harga terendah.

Apa yang dimaksud dengan 4 data tersebut:

  • Harga Pembukaan: harga yang tercipta saat pembukaan periode hari itu.
  • Harga Tertinggi: harga paling tinggi yang tersentuh pada hari itu.
  • Harga Penutupan: harga yang tercipta saat penutupan market pada hari itu.
  • Harga Terendah: harga yang paling rendah pada periode hari itu.

Dalam periode 1 hari terdiri dari 24 jam, dan market biasanya dibuka mulai pukul 05.00 WIB. Jadi setiap jam 5 pagi waktu indonesia bagian barat akan terbentuk 1 Candlestick D1.

Arti Formasi Candlestick

Setelah kita memahami harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Serta proses pembentukan 1 Candlestick pada periode time frame D1.

Kemudian apa arti dari Candlestick tersebut?

Apa yang bisa kita manfaatkan untuk membaca kekuatan market?

Sebagai contoh pada gambar di atas! Candlestick warna putih yang terdapat keterangan teks warna merah.

Kita melihat bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan.

Itu menunjukkan bahwa pada hari itu telah terbentuk Candlestick Bearish. Dengan arti bahwa pada hari itu harga penutupan tidak bisa menembus harga tertinggi di hari kemarin.

Sehingga ada sinyal bahwa market telah mendorong untuk aksi jual, kekuatan jual pada hari itu lebih besar dibanding aksi beli.

Biasanya itu terpengaruh oleh kebijakan atau berita fundamental.

Perlu  kita pahami bahwa dalam 1 Candlestick D1 tersebut memuat 6 Candlestick H4, 24 Candlestick H1 dan seterusnya untuk Candlestick pada time frame dibawahnya.

Itu menunjukkan arti apa?

Bahwa dalam Candlestick D1 terdapat 24 Candlestick H1 yang mana bisa jadi di situ terdapat formasi atau pattern Candlestick yang menunjukkan pembalikan arah.

Sehingga banyak trader yang mencoba mempolakan Candlestick atau sering disebut pattern Candlestick H1 untuk membaca kekuatan market dan mengambil peluang profit berdasarkan pola Candlestick tersebut pada hari itu.

Cara menghitung Periode Candlestick

Cara untuk menghitung periode Candlestick dalam metatrader bisa kita lakukan secara mudah. Periode ini menggambarkan kelompok waktu sehingga trader bisa membaca kecenderungan volume yang terjadi.

Sebagai contoh pada periode H1, periode akan mengelompokkan 24 Candlestick sebagai waktu 1 hari dan jika  kita tambah dengan informasi Candlestick, maka akan kelihatan pada jam berapa kira-kira trader akan lebih banyak melakukan transaksi.

Untuk menjelaskan hal tersebut maka lihat pada gambar di bawah ini:

cara-menghitung-periode-Candlestick

Gambar di atas merupakan grafik metatrader pada time frame H1.

Sedangkan garis-garis vertikal tersebut merupakan periode waktu setiap 24 Candlestick.

Sedangkan garis hijau dibawahnya adalah volume trader yang melakukan transaksi.

Dari gambar tersebut kita bisa melihat dalam setiap periode ada saat di mana volume pendek dan adakalanya volume tinggi.

Secara periodik bentuk volume tersebut hampir mirip atau menggambarkan bahwa pada waktu-waktu tertentu market dipenuhi aksi jual-beli.

Ketika volume sedang tinggi mungkin itu waktu yang baik untuk mengikuti trend yang terjadi dalam jangka pendek. 

Jika kita perhatikan juga dengan garis grid, maka terlihat juga pada grid ke berapa setelah garis periode hari itu volume mengalami kenaikan.

Dengan memadukan volume, periode, grid dan stochastick ocsillator, maka ada peluang yang bisa  kita lakukan dengan memperhatikan area support-resistance.

Rumus Membaca Candlestick Berdasar Periode

Secara periode, memang kita tidak bisa mengambil peluang untuk trading forex.

Namun jika melihat volume dalam satu periode maka kita bisa membaca waktu ideal untuk melakukan trading yaitu di saat market sudah mulai ramai.

Hal itu bisa kita lihat melalui garis volume yang mulai naik.

Ketika volume naik maka kita bisa mulai menghitung Candlestick dan membaca peluang trading dengan memperhatikan area support dan resistance serta indikator stochastick.

Cara menghitung Candlestick dalam satu periode hanya berfungsi untuk mengelompokkan pergerakan harga hari itu dan memperhatikan volume dalam setiap periode.

Rumus membaca Candlestick berdasarkan periode bisa dibilang sebagai cara membaca peluang dalam satu hari.

Informasi tersebut kita pakai untuk melakukan aksi jual atau beli dengan melihat area support dan resistance.

Coba perhatikan gambar di bawah ini:

rumus-menghitung-Candlestick

Dari gambar di atas, coba perhatikan garis merah sebagai garis horizontal yang menggambarkan garis support dan resistance.

Dari situ kita bisa membayangkan bagaimana jika grafik Candlestick yang tidak ter pola menjadi lebih mudah kita baca.

Ketika kita mengelompokkan dalam periode waktu, membaca dengan volume trading, mempolakan dengan garis support dan resistance, maka kita bisa melihat peluang trading berdasarkan indikator stochastick oscillator.

Untuk lebih jelasnya dalam pembahasan kali ini, silahkan simak video berikut ini:

Open Posisi Dengan Candlestick

Setelah kita mengetahui cara menghitung periode Candlestick dan mengelompokkan menjadi pola yang mudah terbaca, maka langkah selanjutnya adalah mencari peluang open posisi dengan Candlestick tadi.

Ada tiga informasi dasar yang bisa kita pakai untuk membuka open posisi dalam jangka pendek. Informasi pertama adalah area support dan resistance, breakout, kekuatan market.

Untuk memahami ini memang kita membutuhkan latihan sehingga lebih mampu untuk menyaring sinyal palsu dan mendapatkan peluang terbaik.

Sebelum mencoba teknik ini, perlu  kita pahami sejak awal bahwa setiap teknik yang tercipta untuk trading tidak selamanya memberikan profit. 

Maka dari itu perlu money management sehingga akun tidak cepat habis atau margin call. Caranya tentu saja menggunakan stop loss dalam setiap open posisi.

Cara memadukan 3 informasi utama tadi yaitu garis support-resistance, breakout, dan kekuatan market untuk melakukan open posisi maka tahap awal tentu saja melihat area support atau resistance.

Jika harga tidak berhasil menembus support dan justru menembus resistance maka ada peluang beli di situ. Tahap selanjutnya adalah memperhatikan area breakout dan kekuatan market.

Kekuatan market ini bisa  kita lihat melalui volume yang sedang naik dan kondisi indikator stochastick yang mendukung.

Jika telah terjadi breakout area resistance dan memberikan peluang buy namun indikator stochastick berada di area jenuh beli, maka biasanya akan terjadi konsolidasi terlebih dahulu.

Maka langkah selanjutnya adalah menunggu momen yang tepat untuk open posisi dengan memperhatikan kondisi indikator stochastick berikutnya.

Untuk memahami cara menggunakan indikator stochastick bisa membaca artikel berikut ini: Cara Benar Membaca Indikator Stochastick Oscillator.

Setelah 3 informasi utama tadi terpenuhi maka waktunya untuk melakukan open posisi baik itu sell atau buy tergantung dari sinyal yang diberikan.

Itu tadi beberapa hal yang bisa kami jelaskan, semoga bisa menjadi informasi tambahan dalam trading. 

Dengan mengetahui cara menghitung periode Candlestick dalam metatrader maka kita akan lebih mudah membaca peluang trading berdasarkan periode, volume, area breakout, dan kekuatan market. 

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk trader yang baru mengenal metatrader.