Trading Dengan Indikator Moving Average Bagi Pemula

cara trading dengan indikator moving average bagi pemula yang sedang belajar trading.

JurnalForex.com - Trading dengan indikator moving average bisa menjadi pilihan terbaik bagi pemula. Indikator ini lebih sederhana dalam penggunaannya jika kita bandingkan dengan indikator lain seperti Ichimoku Kinko Hyo.

Banyak trader pemula memulai studinya tentang indikator forex melalui Moving Average. Mereka belajar untuk memahami fungsi indikator dan menerapkannya pada grafik pergerakan harga.

Meskipun perlu kita akui bahwa indikator Moving Average memiliki beberapa kelemahan. Tetapi sebagai pemula, kita perlu mempelajari secara baik agar pemahaman kita tentang pergerakan harga, tren, dan area jenuh jual atau jenuh beli jauh lebih baik.

Mengenal Apa Itu Indikator Moving Average

Sebagai pemula, mungkin kita belum tahu apa itu indikator moving average. Hal ini wajar karena kita masih awal dan mungkin masih awam tentang indikator. Sebelum menjelaskan tentang moving average, indikator sendiri adalah alat bantu untuk melakukan analisis teknis untuk memprediksi harga berikutnya.

Indikator Moving Average atau sering orang bilang indikator MA adalah alat bantu berbentuk garis kurva yang merupakan hasil perhitungan rata-rata harga dalam beberapa periode tertentu. Alat ini memiliki beberapa jenis meskipun memiliki fungsi yang sama.

Sekali lagi, kita sebagai pemula perlu mempelajari indikator ini untuk pengetahuan dasar bagaimana fungsi indikator teknikal dan penerapan pada analisa teknis dalam trading forex.

Manfaat Indikator Moving Average Dalam Trading Forex

Secara umum, indikator moving average memiliki manfaat yang bagus untuk trading forex. Indikator ini mampu memberikan beberapa data yang bisa kita pakai sebagai seorang trader. Khususnya untuk bahan analisis teknikal.

Melihat Trend Pergerakan Harga

Salah satu manfaat utama dari indikator Moving Average adalah kemampuannya untuk membaca trend pergerakan harga.  Hal ini terlihat dari garis Moving Average yang berfungsi untuk menghaluskan fluktuasi harga dalam jangka pendek.

Dengan mengetahui trend pergerakan harga, maka kita bisa menyimpulkan posisi yang tepat dalam transaksi trading. Jika trend sedang naik maka kita akan mencari posisi untuk mengambil  harga di area support untuk melakukan buy. Sebaliknya jika trend sedang turun maka kita akan mencari area resistance terdekat untuk melakukan sell. 

Menjadi Indikator Support dan Resistance

Selain  berfungsi untuk melihat trend harga, indikator Moving Average juga bisa berfungsi sebagai area support dan resistance. Ketika harga menyentuh area Moving Average maka ada kemungkinan harga akan berbalik arah.

Jika harga berada di atas garis Moving Average maka MA akan berfungsi sebagai support. Namun jika harga berada di bawah garis Moving Average maka indikator tersebut menjadi berfungsi sebagai resistance. 

3 Strategi Trading Menggunakan Indikator Moving Average

Dalam trading dengan indikator moving average sebetulnya ada banyak cara. Tetapi pada kesempatan ini kami ingin memberikan beberapa contoh saja sebagai gambaran bagi pemula.

Berikut adalah 3 strategi trading yang menggunakan indikator Moving Average (MA):

1. Crossover Moving Average

Strategi ini memanfaatkan perpotongan antara dua garis MA dengan periode yang berbeda untuk mengidentifikasi sinyal beli dan jual. Sebagai contoh adalah seperti ini:

Contoh perpotongan indikator moving average sebagai sinyal beli

Sinyal Beli: Ketika MA periode pendek memotong MA periode panjang dari bawah ke atas maka tandanya ada potensi trend naik sehingga kita bisa melakukan aksi beli.

Sinyal Jual: Ketika MA periode pendek memotong MA periode panjang dari atas ke bawah. Itu tandanya muncul kemungkinan harga akan turun, sehingga langkah yang tepat adalah melakukan aksi jual.

2. Moving Average Bounce

Strategi selanjutnya untuk trading dengan indikator moving average adalah memanfaatkannya sebagai level support dan resistance. Ketika harga menyentuh garis moving average dari atas maka itu artinya sudah memasuki area support. Begitu juga sebaliknya jika harga menyentuh dari bawah, kita artikan harga berada di area resistance.

contoh strategi indikator moving average sebagai bounce di area resistance

Sinyal Beli: Ketika harga memantul naik dari garis MA dengan kemiringan positif.

Sinyal Jual: Ketika harga memantul turun dari garis MA dengan kemiringan negatif.

3. Moving Average Breakout

Cara ini adalah mencari peluang trading ketika harga menembus level support atau resistance yang dibentuk oleh garis MA. Peristiwa harga yang menembus garis moving average bisa kita katakan sebagai breakout.

contoh area breakout terhadap indikator moving average sebagai sinyal sell

Sinyal Beli: Ketika harga menembus garis MA dengan kemiringan positif ke atas.

Sinyal Jual: Ketika harga menembus garis MA dengan kemiringan negatif ke bawah.

Tips Trading Dengan Indikator Moving Average Khusus Untuk Pemula

Sebagai pemula, tentu saja kita tidak serta merta mengandalkan satu indikator ini saja. Ada beberapa tips yang perlu kita perhatikan agar hasil yang kita dapatkan lebih maksimal.

Berikut adalah beberapa tips trading dengan indikator Moving Average (MA):

1. Pilih Periode MA yang Tepat

Kita harus pahami bahwa periode MA yang lebih pendek akan lebih responsif terhadap perubahan harga. Meskipun menghasilkan sinyal yang lebih banyak dan banyak sinyal palsu.

Sedangkan periode MA yang lebih panjang akan lebih stabil dan menghasilkan sinyal yang lebih halus. Namun kita harus perhatikan bahwa sinyal ini kurang responsif terhadap perubahan harga. Untuk itu, sebaiknya sesuaikan periode MA dengan timeframe kita analisa.

2. Kombinasikan dengan Indikator Lain

Seperti tadi sudah kita singgung bahwa indikator ini tidak bisa berdiri sendiri, maka perlu adanya alat bantu lain atau indikator lain sebagai pembanding.

Kita bisa menggunakan indikator moving average bersama dengan indikator lain seperti RSI, MACD, dan Stochastic Oscillator untuk meningkatkan konfirmasi sinyal.

Dengan kombinasi indikator MA dengan indikator lain tentu dapat membantu kita untuk menyaring sinyal palsu. Selain itu, juga untuk meningkatkan akurasi trading.

3. Pertimbangkan Volatilitas Pasar

Pada pasar yang berfluktuasi, gunakan periode MA yang lebih pendek untuk menangkap perubahan harga yang cepat.

Pada pasar yang stabil, gunakan periode MA yang lebih panjang untuk mendapatkan sinyal yang lebih konfirmasi.

4. Gunakan Moving Average sebagai Support dan Resistance

Kita sudah sampaikan diatas tadi bahwa Moving Average bisa berfungsi sebagai level support dan resistance dinamis.

Kita perlu mencari peluang trading ketika harga memantul dari garis MA atau menembus level tersebut.

5. Lakukan Backtest dan Optimasi

Untuk menghasilkan sinyal yang lebih valid maka kita perlu melakukan backtest. Kita bisa melakukan uji strategi MA pada data historis untuk melihat bagaimana performanya di masa lalu. Terus lakukan backtest dan optimalkan periode MA dan parameter lainnya untuk mendapatkan hasil terbaik.

6. Jangan Terburu-buru

Sebaiknya kita tidak terburu-buru untuk mengambil keputusan trading hanya berdasarkan sinyal MA. Kita perlu selalu melakukan analisis dan konfirmasi sinyal sebelum trading.

7. Gunakan Manajemen Risiko

Meskipun ini sepertinya klise, tetapi manajemen risiko sangat penting. Kita perlu selalu menerapkan manajemen risiko yang baik dalam trading. Banyak trader pemula yang gagal karena tidak disiplin dalam hal ini.

Selalu gunakan stop-loss untuk membatasi kerugian dan take-profit untuk mengamankan profit.

8. Belajar dan Beradaptasi

Kita perlu selalu belajar dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang selalu berubah. Kita perlu pahami betul bahwa tidak ada strategi trading yang sempurna. Kita perlu belajar dan menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar.

Kelebihan dan Kekurangan Indikator Moving Average

Dari semua indikator trading, tidak ada yang memberikan sinyal seratus persen valid. Untuk itu kita perlu melihat apa saja kelebihan dan kekurangan dari indikator moving average ini.

Kelebihan Indikator Moving Average

  • Mudah digunakan: Indikator ini mempunyai perhitungannya sederhana dan mudah diplot pada grafik harga.
  • Identifikasi tren: Kemiringan garis MA menunjukkan arah tren, membantu kita untuk menyesuaikan strategi trading.
  • Menghilangkan pergerakan yang kurang jelas: Indikator Moving Average dapat meredam pergerakan harga acak dan fluktuatif. Hal ini memungkinkan bagi kita untuk fokus pada tren jangka panjang.
  • Level support dan resistance: Garis MA bertindak sebagai level support dan resistance dinamis, membantu kita mencari peluang trading.
  • Konfirmasi sinyal trading: Digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal trading dari indikator lain, meningkatkan akurasi trading.

Kekurangan Indikator Moving Average

  • Lagging indicator: Artinya terlambat dari pergerakan harga, menyebabkan kita terlambat mengambil sinyal trading.
  • Tidak akurat pada pasar yang berubah cepat: Tidak merespon perubahan harga dengan cepat, menghasilkan sinyal yang tidak akurat.
  • Memberikan sinyal palsu: Terutama pada periode MA pendek, menyebabkan kita mengambil keputusan trading yang salah.
  • Tidak memperhitungkan faktor fundamental: Hanya berdasarkan data harga historis, tidak memperhitungkan faktor fundamental yang mempengaruhi pergerakan harga.
  • Membutuhkan pengalaman: Kita butuh pengalaman dan pengetahuan untuk menginterpretasi sinyal dari indikator ini.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa ada kelebihan dan kekurangan dari Indikator Moving Average. Tetapi trading dengan indikator Moving Average ini bisa kita katakan sangat mudah khususnya bagi pemula.

Namun karena sifatnya yang lagging dan sering memberikan sinyal palsu, maka kita perlu berhati-hati dalam menggunakan indikator ini secara tunggal. Terus berlatih dan belajar maka kita akan bisa memahami karakter dari indikator Moving Average.